
Ratusan pekerja perusahaan minyak milik negara akan dipecat di Bahrain. Keputusan ini diambil karena keikutsertaan mereka dalam aksi-aksi protes anti pemerintahan.
Langkah ini terjadi beberapa hari setelah negara itu mencabut undang-undang keadaan darurat yang diberlakukan Maret lalu saat protes dalam kondisi puncak.
Pemecatan ini merupakan bukti lebih lanjut mengenai keseriusan Bahrain menangani gangguan di negara itu. Pemerintah berusaha meyakinkan masyarakat internasional bahwa meskipun masih banyak berita tentang protes, tetapi mereka sudah menguasai situasi politik.
Menteri Energi Bahrain juga mengatakan para pemimpin serikat buruh akan diadili karena keikutsertaan mereka dalam pergolakan belum lama ini.
Pihak berwenang menindak keras pengunjuk rasa yang terilhami oleh pemberontakan di Tunisia dan Mesir. Mereka turun ke jalan-jalan pada bulan Februari menuntut hak dan kebebasan yang lebih besar.
Paling tidak 30 orang tewas dan ratusan lainnya ditahan. Puluhan aktivis juga sedang diadili saat ini di pengadilan khusus keamanan dan dibentuk berdasarkan undang-undang darurat negara itu.
0 komentar:
Posting Komentar