
Proses ekskavasi atau penggalian kerangka gajah keraton Yogyakarta di alun-alun selatan keraton yogyakarta, saat ini sudah mencapai 90 persen, dan tinggal proses pengangkatan. Seluruh kerangka gajah terlihat dengan jelas dan masih utuh.
Setelah melakukan penggalian sedalam tiga meter, selama 6 hari, tim ekskavasi fakultas Biologi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta berhasil mencapai tulang-tulang kerangka gajah yang nampak masih utuh.
Koordinator tim ekskavasi, Donan Satria Yudha mengatakan, sisi kiri kerangka gajah sudah terlihat semua, dan dalam waktu dekat akan dilakukan proses pengangkatan. Namun sebelum proses pengangkatan dilakukan, akan ditinjau terlebih dahulu oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Rektor UGM.
"Hanya ada sedikit bagian ujung tulang yang rusak. Namun kerusakan tersebut tidak berarti," ungkap Donan Satria Yudha di sela-sela proses penggalian, Rabu (11/5/2011). Seperti telah diberitakan sebelumnya, Sri Sultan Hamengku Buwono X menghibahkan kerangka gajah keraton kepada UGM untuk menambah koleksi museum biologi. Gajah keraton yang bernama Nyi Bodro tersebut didatangkan dari Way Kambas tahun 1996.
Gajah betina tersebut sempat melahirkan gajah jantan. Bodro, pada tahun 2000 mati dalam usia 29 tahun akibat sakit, dan dikuburkan di komplek kandang gajah di alun-alun selatan keraton Yogyakarta. "Setelah tulang - tulang ini diangkat semua, maka akan dibersihkan dan diawetkan. Kemudian tulang-tulang tersebut dirangkai menjadi kerangka gajah dan disimpan di museum Biologi UGM. Jadi prosesnya masih panjang," ujar Donan.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar